Wednesday, August 22, 2012

Takbir dan Syukur


Ramadhan dan Syawal bagai dua sisi mata uang Jika dalam bulan Ramadhan, Allah menghendaki kita untuk melatih jasmani dan rohani melalui puasa, maka di bulan Syawal inilah kita dikehendaki oleh Allah untuk membesarkannya.

Pengagungan asma Allah melalui gemuruh takbir sudah terdengar tepat setelah diresmikannya Idul Fitri tahun ini jatuh pada Ahad, 19 Agustus. Sesaat itu pula umat Muslim dari berbagai penjuru mengumandangkan lafadz yang sama dengan kebahagiaan dan perayaan yang berbeda-beda di tiap sudut kota.

Namun, kebesaran Tuhan tidak cukup hanya ramai dilafadzkan saat malam takbiran dan Idul Fitri। Lebih dari itu, memaknai takbir juga harus disertakan dengan niat sungguh dalam hati dan menyadari betul bahwa hanya Allah saja yang Mahabesar dan selalu melibatkan Allah dalam segala perkara duniawi.

Makna takbir yang sesungguhnya juga melahirkan rasa syukur। Syukur dalam perspektif luas yang dikategorikan menjadi dua, kepada Khalik juga pada makhluk. Syukur kepada Khalik adalah syukur yang dilafadzkan melalui lisan (Alhamdulillahi Rabbil alamin)—dalam segala kondisi.

Sedangkan syukur kepada makhluk, diaplikasikan dengan kemurahan hati untuk berbagi dengan sesama. Baik berbagi hal-hal yang bersifat materi maupun nonmateri. Bagi orang yang memiliki kelebihan harta, maka dalam hartanya tersebut tersimpan hak-hak orang miskin yang meminta-minta, maupun miskin yag tidak meminta

Itulah sebabnya mengapa Ramadhan ditutup dengan pemberian zakat fitrah, sebab ada nilai sosial dalam tiap ibadah yang Allah perintahkan untuk segenap hamba-Nya. Dan, bagi orang yang diberi kelebihan non materi (ilmu), selayaknya mengamalkan ilmu tersebut agar oranglain dapat bertambah ilmunya dan si pengajar bertambah keihlasan dan pahalanya.

Sendi-sendi ibadah yang Allah perintahkan dalam Quran, selalu mengandung nilai-nilai sosial. Dalam Quran, Allah selalu merangkai zakat, seusai lafadz shalat (Wa aqiimush shaalah wa aatuz zakaah), tujuannya jelas, agar kita tidak hanya menyibukkan diri bersama-Nya, namun juga bersama makhluk sekeliling yang Allah ciptakan untuk kelangsungan hidup kita.

0 comments em “Takbir dan Syukur”

Post a Comment

 

Renungkanlah Copyright © 2011 -- Template created by d@nte -- Powered by Blogger